
Snowden merasa bahwa apa yang dilakukan pemerintah adalah pelanggaran terhadap hak privasi dan kebebasan individu. Setelah berbulan-bulan mengumpulkan bukti, ia memutuskan untuk membocorkan rahasia terbesar dalam sejarah dunia digital.
Pada Juni 2013, Snowden membocorkan ribuan dokumen rahasia kepada jurnalis investigatif Glenn Greenwald dari The Guardian dan Laura Poitras, seorang pembuat film dokumenter. Apa yang terungkap dari dokumen ini membuat dunia terkejut:
NSA memiliki akses langsung ke server raksasa teknologi seperti Google, Facebook, Microsoft, Apple, dan Yahoo. Ini berarti pesan pribadi, email, dan panggilan video yang kita anggap aman ternyata bisa diakses oleh pemerintah kapan saja.
NSA tidak hanya mengawasi rakyat biasa, tetapi juga pemimpin negara sekutu, termasuk Angela Merkel (Jerman), François Hollande (Prancis), dan Dilma Rousseff (Brasil). Fakta ini membuat hubungan diplomatik AS dengan negara-negara tersebut tegang.
NSA mengumpulkan data panggilan telepon dari jutaan orang, termasuk warga AS sendiri. Bahkan, Verizon—salah satu operator telekomunikasi terbesar di Amerika—diketahui menyerahkan data panggilan pelanggannya secara rutin kepada pemerintah.
Salah satu sistem paling mencengangkan yang diungkap Snowden adalah XKeyscore, yang memungkinkan NSA untuk melacak hampir semua aktivitas internet seseorang hanya dengan mengetikkan kata kunci tertentu.
Pengungkapan Snowden menciptakan gelombang kejut di seluruh dunia. Amerika Serikat menganggapnya pengkhianat, sementara banyak orang melihatnya sebagai pahlawan kebebasan informasi.
Namun, ada satu pertanyaan yang masih menggantung: Apakah NSA benar-benar berhenti melakukan penyadapan, atau mereka hanya semakin canggih dalam menyembunyikannya?
Beberapa teori konspirasi menyebut bahwa Snowden bukanlah seorang idealis, melainkan agen Rusia yang sengaja membocorkan rahasia NSA untuk kepentingan Moskow. Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini.
Banyak yang percaya bahwa NSA mendengarkan semua panggilan dan membaca semua pesan. Kenyataannya, NSA lebih banyak mengumpulkan metadata (informasi tentang komunikasi, bukan isi langsungnya). Namun, dengan alat seperti XKeyscore, mereka bisa menelusuri individu tertentu dengan cepat.
Edward Snowden kini tinggal di Rusia dengan izin tinggal tetap. Pada tahun 2020, ia mendapat kewarganegaraan Rusia dan tetap aktif berbicara mengenai privasi digital serta hak asasi manusia.
Apakah ia seorang pahlawan atau pengkhianat? Itu tergantung pada sudut pandang Anda. Namun, satu hal yang pasti: pengungkapan Snowden telah mengubah cara dunia memandang keamanan digital dan privasi.
Dan mungkin, hari ini pun, saat Anda membaca artikel ini, ada seseorang di suatu tempat yang memantau aktivitas Anda secara diam-diam.
Temukan artikel menarik lainnya yang mungkin Anda sukai berdasarkan topik dan kategori yang serupa.