
Jonathan Whitmore adalah seorang pengusaha sukses dengan banyak lawan bisnis. Ia dikenal sebagai sosok yang ambisius, namun juga penuh rahasia. Istrinya, Eleanor Whitmore, adalah seorang wanita sosialita dengan banyak koneksi di kalangan elit. Sementara itu, asisten pribadinya, Henry Lawson, disebut-sebut sebagai orang kepercayaannya, tetapi juga memiliki hubungan yang rumit dengan sang majikan.
Whitmore memiliki banyak bisnis yang tersebar di beberapa kota besar di Amerika Serikat, termasuk sektor properti, perbankan, dan manufaktur baja. Ia dikenal sebagai sosok yang tidak segan menggunakan cara apa pun untuk mempertahankan dominasinya di dunia bisnis. Dalam beberapa bulan sebelum kematiannya, laporan keuangan menunjukkan adanya ketidakseimbangan besar dalam transaksi bisnisnya, yang menimbulkan spekulasi bahwa ia mungkin terlibat dalam aktivitas keuangan ilegal.
Pada malam kejadian, laporan dari kepolisian setempat mengungkap bahwa pintu rumah Whitmore terkunci dari dalam, dan tidak ada tanda-tanda perlawanan. Namun, sidik jari yang tidak dikenal ditemukan di dekat meja kerja korban, serta pecahan kaca yang berserakan di lantai. Surat yang ditemukan di tangan Whitmore menjadi kunci utama dalam penyelidikan.
Laporan investigasi dari Kepolisian Massachusetts menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mencurigakan:
Penemuan tambahan dalam arsip kota menunjukkan bahwa Whitmore telah menerima ancaman anonim beberapa minggu sebelum kematiannya. Salah satu surat ancaman tersebut berbunyi: "Hutang darah harus dibayar dengan darah." Hal ini semakin memperkuat teori bahwa pembunuhan tersebut terkait dengan urusan bisnisnya yang gelap.
Kasus ini mengguncang komunitas setempat dan menarik perhatian media nasional. Eleanor Whitmore menghadapi tekanan besar sebagai istri korban dan akhirnya meninggalkan Massachusetts setahun setelah kejadian. Henry Lawson, yang awalnya menjadi tersangka utama, akhirnya dibebaskan karena kurangnya bukti yang mengaitkannya secara langsung.
Namun, kasus ini tetap menjadi misteri hingga hari ini. Beberapa sejarawan dan peneliti kriminal masih mencoba mengungkap siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas kematian Jonathan Whitmore. Tahun 1973, sebuah surat anonim dikirim ke kepolisian setempat, menyebutkan bahwa "pembunuh sebenarnya masih bebas."
Banyak teori yang berkembang seiring berjalannya waktu:
Pada tahun 2019, sejarawan menemukan dokumen yang sebelumnya tidak dipublikasikan dalam arsip keluarga Whitmore. Dokumen tersebut berisi surat-surat pribadi antara Eleanor Whitmore dan seseorang bernama "R.J.," yang diduga memiliki keterkaitan dengan peristiwa tragis tersebut. Salah satu surat tersebut berbunyi:
"Aku takut. Jika mereka tahu, kita akan dihancurkan. Kau tahu siapa yang harus disalahkan, tapi kita tak bisa berbicara."
Meskipun bukti baru ini masih dalam penelitian lebih lanjut, kasus ini tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah kriminal Amerika Serikat.
Sebagaimana tertulis dalam laporan investigasi terakhir yang kini tersimpan di Arsip Nasional: "Kebenaran mungkin tersembunyi, tetapi jejaknya masih tertinggal di antara halaman-halaman sejarah."
Temukan artikel menarik lainnya yang mungkin Anda sukai berdasarkan topik dan kategori yang serupa.