
Sumber dari arsip Kesultanan Kutai menyebutkan tentang sebuah kota bernama Kota Cahaya yang konon menjadi pusat pemerintahan sebelum akhirnya hilang pada abad ke-17. Riset modern menunjukkan bahwa kemungkinan besar kota ini tenggelam akibat erosi sungai Mahakam dan perubahan jalur perdagangan.
Dalam laporan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) tahun 1680, ditemukan catatan mengenai sebuah kota dagang bernama Kota Loji yang dulunya menjadi pos perdagangan penting di pesisir Jawa Barat. Kota ini hancur akibat serangan pasukan Mataram yang berusaha mengusir kekuatan Eropa.
Salah satu sumber tertua mengenai Lambri berasal dari ekspedisi Cheng Ho yang mencatat kunjungan ke kota ini pada tahun 1416. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa kota ini memiliki pelabuhan yang ramai dengan kapal-kapal dari Arab, India, dan Tiongkok. Namun, dalam laporan Belanda pada abad ke-17, Lambri sudah tidak lagi disebutkan. Penelusuran arkeologi yang dilakukan pada tahun 1970-an menemukan sisa-sisa struktur yang diduga bekas pelabuhan kuno di Aceh Besar.
Dalam laporan Kolonial Hindia Belanda tahun 1890, ditemukan peta yang menunjukkan wilayah yang kemungkinan besar adalah Kota Cahaya. Namun, dalam ekspedisi tahun 1925, kota ini tidak lagi dapat ditemukan. Para sejarawan menduga bahwa kota ini hilang karena perubahan lingkungan yang drastis dan pemindahan pusat kekuasaan oleh Kesultanan Kutai.
Surat dari Gubernur Jenderal VOC di Batavia tahun 1680 mencatat serangan besar yang dilakukan oleh pasukan Kesultanan Mataram terhadap pos perdagangan VOC di pesisir Jawa Barat. Kota Loji, yang dulunya pusat perdagangan rempah-rempah dan kayu, dibakar habis dan penduduknya mengungsi. Setelah peristiwa ini, Kota Loji tidak pernah dibangun kembali.
Hilangnya kota-kota ini membawa dampak besar dalam sejarah Nusantara:
Meskipun kota-kota ini telah lama hilang, upaya arkeologi dan penelitian sejarah terus dilakukan untuk mengungkap jejaknya. Misalnya, pada tahun 2013, tim arkeologi Indonesia menemukan sisa-sisa pelabuhan kuno di Aceh yang diduga terkait dengan Lambri. Penelitian terhadap arsip VOC juga masih dilakukan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang keberadaan Kota Loji.
Hilangnya kota-kota ini bukan hanya meninggalkan misteri, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana peradaban berkembang dan runtuh. Jejak sejarah yang tersisa menjadi pengingat bahwa kejayaan suatu kota bisa pudar dalam sekejap, dan penting bagi kita untuk terus melestarikan sejarah agar tidak benar-benar hilang dalam ingatan zaman.
"Sejarah yang hilang masih bisa ditemukan, jika kita cukup gigih untuk mencarinya."
Temukan artikel menarik lainnya yang mungkin Anda sukai berdasarkan topik dan kategori yang serupa.