Kematian Bruce Lee dan Kutukan Keluarga Lee
Misteri

Kematian Bruce Lee dan Kutukan Keluarga Lee

Pada sore 20 Juli 1973, aktor sekaligus ahli bela diri Bruce Lee ditemukan tidak sadarkan diri di apartemen aktris Taiwan Betty Ting Pei di Hong Kong. Ketika dilarikan ke Queen Elizabeth Hospital, dokter menyatakan Lee telah meninggal dunia pada usia 32 tahun. Penyebab kematiannya menjadi perdebatan panjang, dengan laporan resmi menyatakan bahwa ia mengalami edema otak yang dipicu reaksi terhadap obat penghilang rasa sakit. Namun, berbagai teori konspirasi, dari keracunan hingga kutukan keluarga, terus berkembang.

Latar Belakang dan Kejayaan Bruce Lee

Lahir pada 27 November 1940 di San Francisco, AS, Bruce Lee menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Hong Kong sebelum kembali ke Amerika untuk belajar dan mengembangkan seni bela diri Jeet Kune Do. Ia dikenal sebagai ikon budaya yang merevolusi sinema aksi Asia dan memperkenalkan seni bela diri Tiongkok ke panggung dunia melalui film-film seperti The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), dan Enter the Dragon (1973). Karismanya menjadikannya lebih dari sekadar aktor; ia adalah simbol keberanian dan inovasi.

Namun, ketenarannya tidak lepas dari kontroversi dan tantangan fisik. Sebulan sebelum kematiannya, Lee mengalami kolaps saat sedang melakukan sulih suara untuk Enter the Dragon. Dokter mendiagnosisnya dengan edema otak, kondisi yang akan menjadi faktor utama dalam kematiannya.

Penyelidikan dan Fakta Medis

Hasil autopsi yang dirilis otoritas Hong Kong menunjukkan adanya pembengkakan otak sebesar 13 persen di atas normal. Penyebab resminya disebut sebagai hipersensitivitas terhadap Equagesic, obat penghilang rasa sakit yang mengandung aspirin dan meprobamate. Namun, beberapa pakar meragukan bahwa reaksi alergi dapat menyebabkan kematian mendadak seperti ini.

Hipotesis lain yang dikemukakan termasuk:

  • Hipertermia: Bruce Lee diketahui memiliki persentase lemak tubuh sangat rendah, dan ada spekulasi bahwa tubuhnya kesulitan dalam mengatur suhu, yang bisa menyebabkan kegagalan organ.
  • Cedera otak sebelumnya: Insiden kolaps pada Mei 1973 menunjukkan kemungkinan adanya gangguan neurologis yang sudah berkembang.
  • Teori konspirasi: Beberapa pihak mengaitkan kematian Lee dengan mafia film Hong Kong atau kelompok yang tidak senang dengan pengaruhnya dalam industri perfilman internasional.

Kutukan Keluarga Lee: Kematian Brandon Lee

Dua dekade setelah kepergian Bruce Lee, tragedi serupa menimpa putranya, Brandon Lee. Pada 31 Maret 1993, saat syuting film The Crow, Brandon tewas akibat luka tembak di lokasi syuting. Pistol yang seharusnya berisi peluru kosong ternyata masih mengandung proyektil fatal. Insiden ini kembali memicu spekulasi tentang adanya "kutukan keluarga Lee."

Walau penyelidikan menyimpulkan bahwa kematian Brandon adalah kecelakaan akibat kelalaian tim properti, banyak yang melihat kesamaan antara kepergiannya dan kematian ayahnya. Keduanya meninggal di usia muda saat berada di puncak karier, meninggalkan warisan yang terus dikenang hingga kini.

Warisan dan Misteri yang Tak Terjawab

Meskipun penyebab kematian Bruce Lee telah dijelaskan secara medis, banyak pertanyaan tetap belum terjawab. Apakah benar ada faktor genetik, kondisi fisik ekstrem, atau kejadian-kejadian ini hanyalah kebetulan tragis? Yang pasti, Bruce Lee dan Brandon Lee meninggalkan jejak mendalam dalam dunia perfilman dan budaya populer.

Hingga hari ini, legenda Bruce Lee terus hidup, dengan pengaruhnya melampaui generasi. Kisah hidup dan kematiannya bukan sekadar narasi tragis, tetapi juga bukti bagaimana seorang individu dapat mengubah wajah industri hiburan dan inspirasi global.

Related Articles

More Articles You Might Like