Gunung St. Helens, yang megah dan tampak tenang di Washington State, Amerika Serikat, menyimpan kisah mengerikan sekaligus menakjubkan. Kisah tentang ledakan dahsyat di tahun 1980 yang mengubah lanskap selamanya, dan yang lebih aneh lagi, kisah tentang suara-suara misterius yang muncul dari perutnya. Bayangkan, Anda berdiri di dekat gunung itu, lalu tiba-tiba terdengar suara yang menyerupai jeritan manusia... bulu kuduk pasti langsung berdiri!
Suara aneh yang dikaitkan dengan gunung berapi aktif ini memang bukan isapan jempol belaka. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Apakah itu benar-benar jeritan geologis, atau ada penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal di balik fenomena menakutkan ini? Mari kita selami lebih dalam misteri suara-suara aneh Gunung St. Helens.
Getaran Bumi: Bukan Sekadar Gempa Biasa
Ledakan Gunung St. Helens pada tanggal 18 Mei 1980 adalah salah satu letusan gunung berapi paling dahsyat dalam sejarah Amerika Serikat. Letusan ini tidak hanya menghancurkan puncak gunung, tetapi juga memicu serangkaian fenomena geologis yang luar biasa, termasuk getaran bumi. Namun, getaran yang dihasilkan oleh gunung berapi tidak selalu sama dengan gempa bumi tektonik biasa.

Getaran vulkanik, atau tremor vulkanik, adalah getaran tanah yang dihasilkan oleh pergerakan magma, gas, dan cairan di dalam gunung berapi. Getaran ini bisa sangat bervariasi, tergantung pada aktivitas gunung berapi itu sendiri. Beberapa getaran mungkin hanya berupa dengungan rendah yang nyaris tak terdengar, sementara yang lain bisa cukup kuat untuk dirasakan sebagai gempa kecil.
Menurut data dari U.S. Geological Survey (USGS), setelah letusan 1980, Gunung St. Helens terus mengeluarkan getaran vulkanik dalam berbagai frekuensi. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli geofisika menunjukkan bahwa getaran ini sering kali terkait dengan pergerakan magma di dalam sistem plumbing gunung berapi. Pergerakan magma ini bisa menyebabkan tekanan di dalam gunung berapi meningkat, yang pada gilirannya bisa memicu letusan kecil atau ledakan uap.
Lalu, bagaimana getaran ini bisa menghasilkan suara yang menyerupai teriakan manusia?
Jawabannya terletak pada frekuensi dan karakteristik getaran itu sendiri. Getaran vulkanik memiliki spektrum frekuensi yang luas, mulai dari frekuensi rendah (infrasonik) hingga frekuensi tinggi (audio). Getaran dengan frekuensi audio, yaitu getaran yang dapat didengar oleh manusia, bisa menghasilkan suara yang unik tergantung pada sumber dan medium perambatannya.
Angin dan Topografi: Kombinasi Mematikan yang Menghasilkan "Teriakan"
Meskipun getaran vulkanik bisa menghasilkan suara, kemungkinan besar suara yang menyerupai teriakan manusia bukan berasal langsung dari getaran tersebut. Penjelasan yang lebih masuk akal adalah kombinasi antara angin kencang dan topografi unik di sekitar Gunung St. Helens.
Setelah letusan 1980, lanskap di sekitar Gunung St. Helens berubah secara dramatis. Lereng gunung menjadi curam dan tidak stabil, dan banyak pohon tumbang akibat ledakan. Kondisi ini menciptakan banyak celah dan rongga di permukaan tanah, yang bisa berfungsi sebagai resonator atau penguat suara.
Ketika angin kencang bertiup melalui celah dan rongga ini, angin tersebut bisa menghasilkan berbagai macam suara, termasuk suara yang menyerupai teriakan manusia. Fenomena ini mirip dengan suara yang dihasilkan oleh botol yang ditiup atau seruling yang ditiup. Bentuk dan ukuran celah atau rongga akan menentukan frekuensi dan amplitudo suara yang dihasilkan.
Sebuah studi kasus menarik terjadi di Taman Nasional Bryce Canyon, Utah. Di sana, formasi batuan unik yang disebut "hoodoos" juga menghasilkan suara aneh ketika diterpa angin kencang. Beberapa pengunjung taman melaporkan mendengar suara-suara yang menyerupai lolongan serigala atau bahkan nyanyian hantu. Para ahli geologi menjelaskan bahwa suara-suara ini disebabkan oleh resonansi angin di dalam celah dan rongga pada formasi batuan tersebut.
Jadi, suara "teriakan" Gunung St. Helens mungkin bukan teriakan geologis, melainkan "nyanyian" angin yang diperkuat oleh topografi unik.

Efek Psikologis: Mendengar Apa yang Ingin Kita Dengar
Selain penjelasan ilmiah tentang getaran vulkanik dan resonansi angin, ada juga faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan. Ketika kita mendengar suara yang aneh dan tidak dapat dijelaskan, otak kita cenderung mencari pola dan makna di dalamnya. Terkadang, kita bahkan bisa "mendengar" apa yang ingin kita dengar.
Dalam kasus Gunung St. Helens, sejarah kelam ledakan 1980 mungkin memengaruhi persepsi kita terhadap suara-suara yang muncul dari gunung tersebut. Trauma kolektif dan ketakutan akan bencana alam mungkin membuat kita lebih rentan untuk menginterpretasikan suara-suara aneh sebagai sesuatu yang menakutkan, seperti jeritan manusia.
Fenomena ini dikenal sebagai pareidolia, yaitu kecenderungan otak untuk melihat pola atau makna yang signifikan dalam stimulus acak, seperti awan berbentuk wajah atau suara yang menyerupai kata-kata. Pareidolia adalah fenomena yang umum dan dapat memengaruhi persepsi kita terhadap berbagai macam pengalaman, termasuk pengalaman mendengar suara-suara aneh.
Misteri Belum Terpecahkan Sepenuhnya
Meskipun ada beberapa penjelasan ilmiah yang masuk akal tentang suara-suara aneh Gunung St. Helens, misteri ini belum terpecahkan sepenuhnya. Masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sumber dan karakteristik suara-suara tersebut.
Salah satu tantangan utama adalah merekam dan menganalisis suara-suara tersebut secara sistematis. Gunung St. Helens adalah lingkungan yang keras dan tidak dapat diprediksi, sehingga sulit untuk memasang peralatan perekam yang canggih dan tahan lama di sekitar gunung. Selain itu, suara-suara aneh tersebut mungkin hanya muncul secara sporadis, sehingga sulit untuk menangkapnya secara kebetulan.
Meskipun demikian, para ilmuwan terus melakukan upaya untuk mengungkap misteri suara-suara aneh Gunung St. Helens. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan metode penelitian yang inovatif, mereka berharap dapat memberikan penjelasan yang lebih komprehensif tentang fenomena menakutkan namun menakjubkan ini.
Yang Bisa Kita Pelajari
Bahwa alam sering kali menyimpan kejutan yang tak terduga. Bahwa suara-suara yang kita dengar tidak selalu seperti yang kita bayangkan. Dan bahwa rasa ingin tahu dan semangat untuk mengungkap misteri adalah kunci untuk memahami dunia di sekitar kita.
Jadi, lain kali Anda mendengar suara aneh di alam bebas, jangan langsung berasumsi bahwa itu adalah sesuatu yang mistis atau supernatural. Cobalah untuk berpikir secara ilmiah dan mencari penjelasan yang rasional. Siapa tahu, Anda mungkin akan menemukan fakta yang lebih menakjubkan daripada yang Anda bayangkan!