
Artikel ini akan menyajikan tiga kasus yang memiliki bukti dokumenter kuat, berdasarkan arsip resmi, laporan akademik, dan wawancara saksi mata.
James Leininger, seorang bocah dari Louisiana, Amerika Serikat, mulai menunjukkan ketertarikan luar biasa terhadap pesawat sejak usia dua tahun. Ia sering mengalami mimpi buruk berulang tentang jatuhnya sebuah pesawat, dan dalam tidurnya ia berteriak: "Pesawat terbakar! Pesawat jatuh ke laut!".
Ketika ditanya oleh orang tuanya, James menyebut bahwa ia adalah seorang pilot bernama James Huston yang menerbangkan pesawat tempur Corsair dari kapal induk Natoma Bay selama Perang Dunia II. Ia bahkan mengingat bahwa pesawatnya ditembak jatuh oleh Jepang di dekat Iwo Jima.
Orang tua James, Andrea dan Bruce Leininger, memulai penyelidikan mendalam. Mereka menemukan bahwa:
Kesaksian James semakin menguat setelah bertemu dengan saudari James Huston, Anne Baron. James dapat mengenali Anne dan menyebutkan detail pribadi tentang kehidupan masa lalu yang hanya diketahui oleh keluarganya.
Kasus James Leininger didokumentasikan dalam buku Soul Survivor (2009) yang ditulis oleh orang tuanya dan menjadi subjek penelitian oleh Dr. Jim B. Tucker dari University of Virginia, seorang ahli dalam studi reinkarnasi.
Pada tahun 1952, Virginia Tighe, seorang ibu rumah tangga di Colorado, menjalani sesi hipnosis regresi yang dilakukan oleh Morey Bernstein. Dalam kondisi hipnosis, ia mulai berbicara dengan aksen Irlandia dan mengklaim sebagai Bridey Murphy, seorang wanita yang hidup di Cork, Irlandia pada abad ke-19.
Bridey Murphy mengungkapkan berbagai detail tentang kehidupannya, termasuk nama suaminya, Sean Brian Joseph McCarthy, serta kehidupan sehari-harinya di Irlandia. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya lahir pada tahun 1798 dan meninggal pada tahun 1864 akibat penyakit.
Para peneliti melakukan penyelidikan untuk mengonfirmasi informasi yang diungkapkan oleh Virginia. Hasilnya:
Kasus Bridey Murphy menjadi terkenal dan memicu gelombang minat global terhadap hipnosis regresi dan reinkarnasi. Buku The Search for Bridey Murphy (1956) oleh Morey Bernstein menjadi bestseller dan menginspirasi penelitian lebih lanjut tentang kemungkinan ingatan kehidupan lampau.
Namun, beberapa skeptis berpendapat bahwa memori Virginia mungkin berasal dari cerita rakyat atau informasi yang diserapnya secara tidak sadar sepanjang hidupnya. Meski demikian, kasus ini tetap menjadi salah satu yang paling banyak didokumentasikan dalam studi reinkarnasi.
Pada tahun 1824, seorang bocah berusia sembilan tahun bernama Katsugoro dari Edo (sekarang Tokyo) mengaku kepada keluarganya bahwa ia pernah hidup sebelumnya sebagai seorang petani di desa lain dan meninggal akibat cacar pada tahun 1810.
Ia memberikan detail spesifik tentang keluarganya, rumahnya, dan kejadian-kejadian dalam kehidupan sebelumnya. Orang tuanya, yang penasaran, membawanya ke desa yang disebutkan oleh Katsugoro.
Ketika tiba di desa tersebut, Katsugoro mengenali beberapa orang dan mampu menggambarkan secara akurat rumah yang pernah ia tinggali serta kejadian-kejadian yang terjadi di dalamnya. Penduduk desa yang lebih tua mengonfirmasi bahwa memang pernah ada anak bernama sama yang meninggal karena cacar pada tahun yang disebutkan oleh Katsugoro.
Kesaksian Katsugoro dicatat secara resmi dalam laporan pemerintah Edo dan menjadi salah satu contoh awal dari fenomena ingatan kehidupan lampau yang terdokumentasi.
Kasus ini menjadi salah satu bukti paling awal tentang ingatan kehidupan sebelumnya di Jepang. Sejumlah sejarawan dan ahli filsafat menggunakannya sebagai contoh dalam studi kepercayaan spiritual dan konsep reinkarnasi dalam budaya Jepang.
Fenomena orang yang mengingat kehidupan lampau tetap menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Meskipun beberapa kasus dapat dijelaskan melalui konsep cryptomnesia (ingatan tersembunyi dari informasi yang pernah didengar), kasus seperti James Leininger, Bridey Murphy, dan Katsugoro menghadirkan tantangan bagi pendekatan skeptis.
Apakah ini benar-benar bukti reinkarnasi, ataukah hanya anomali dalam cara otak menyimpan dan memproses ingatan? Studi tentang fenomena ini terus berkembang, dan mungkin suatu hari nanti, sains akan dapat memberikan jawaban yang lebih memuaskan.
Referensi:
Temukan artikel menarik lainnya yang mungkin Anda sukai berdasarkan topik dan kategori yang serupa.