MK-Ultra (1950-1973): Eksperimen CIA dalam Penggunaan LSD untuk Pengendalian Pikiran
Konspirasi Medis

MK-Ultra (1950-1973): Eksperimen CIA dalam Penggunaan LSD untuk Pengendalian Pikiran

Pada tahun 1975, publik Amerika dikejutkan oleh pengungkapan program rahasia CIA bernama MK-Ultra, sebuah proyek yang melibatkan eksperimen pengendalian pikiran menggunakan LSD dan metode lainnya pada ribuan individu tanpa persetujuan mereka. Program ini, yang berlangsung dari 1953 hingga 1973, menimbulkan pertanyaan serius tentang etika dan pengawasan dalam operasi intelijen Amerika Serikat.

Apa Yang Melatarbelakangi?

MK-Ultra dimulai pada tahun 1953 di bawah arahan Sidney Gottlieb, kepala Divisi Layanan Teknis CIA. Tujuan utama proyek ini adalah mengembangkan teknik interogasi dan pengendalian pikiran yang dapat digunakan terhadap musuh selama Perang Dingin. Program ini melibatkan berbagai metode, termasuk pemberian LSD tanpa sepengetahuan subjek, hipnosis, terapi kejut listrik, dan isolasi sensorik. Eksperimen dilakukan di lebih dari 80 institusi, termasuk universitas, rumah sakit, penjara, dan perusahaan farmasi, seringkali tanpa sepengetahuan atau persetujuan individu yang terlibat.

Bukti dan Fakta yang Ditemukan

Pada tahun 1977, sekitar 20.000 dokumen terkait MK-Ultra ditemukan setelah permintaan berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA). Dokumen-dokumen ini mengungkapkan bahwa CIA tidak hanya melakukan eksperimen di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, termasuk Kanada. Di Allan Memorial Institute di Montreal, Dr. Donald Ewen Cameron, dengan pendanaan dari CIA, melakukan eksperimen yang melibatkan induksi koma dan pemutaran pesan berulang-ulang kepada pasien, yang menyebabkan kerusakan psikologis permanen pada banyak subjek. Selain itu, laporan resmi dari Komite Gereja (Church Committee) pada tahun 1975 menyatakan bahwa eksperimen ini dilakukan tanpa persetujuan sebelumnya dari para subjek, melanggar hak asasi manusia dan standar etika medis.

Apa Dampak Dari Peristiwa Ini?

Pengungkapan MK-Ultra memicu kemarahan publik dan mendorong reformasi signifikan dalam pengawasan operasi intelijen di Amerika Serikat. Presiden Gerald Ford mengeluarkan Perintah Eksekutif pada tahun 1976 yang melarang eksperimen pada manusia tanpa persetujuan tertulis yang diinformasikan, disaksikan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Selain itu, pengungkapan ini meningkatkan kesadaran tentang pentingnya etika dalam penelitian dan perlindungan terhadap individu dari penyalahgunaan oleh lembaga pemerintah.

Tindak Lanjut Dari Peristiwa Ini.

Setelah terungkapnya MK-Ultra, berbagai investigasi dilakukan, termasuk oleh Komite Gereja dan Komisi Rockefeller, yang menyoroti pelanggaran yang terjadi dalam program tersebut. Meskipun banyak dokumen telah dihancurkan atas perintah Direktur CIA Richard Helms pada tahun 1973, upaya terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran lengkap di balik MK-Ultra. Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya ketika lembaga pemerintah beroperasi tanpa pengawasan yang memadai dan pentingnya menjaga integritas serta etika dalam penelitian ilmiah dan operasi intelijen.

Related Articles

More Articles You Might Like