Ada Gunung Es di Tengah Gurun! Kok Bisa?!
Fenomena Alam

Ada Gunung Es di Tengah Gurun! Kok Bisa?!

Gunung Es di Tengah Gurun: Misteri Gletser di Atacama

Bayangkan berjalan di tengah Gurun Atacama, salah satu tempat paling kering di dunia. Matahari bersinar terik, tanah pecah-pecah tanpa tanda-tanda kehidupan, dan langit membentang luas tanpa awan. Lalu, di kejauhan, sesuatu yang tidak masuk akal terlihat—sebuah gletser raksasa yang berdiri kokoh di tengah kekeringan ekstrem. Bagaimana mungkin gunung es bisa bertahan di tempat yang hampir tidak pernah menerima hujan?

Gletser yang dimaksud adalah Gletser Escondida dan beberapa gletser kecil lainnya yang tersebar di wilayah pegunungan di sekitar Gurun Atacama. Keberadaan mereka telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Secara logika, es seharusnya tidak mampu bertahan di lingkungan yang kelembapannya lebih rendah dari beberapa bagian Antartika. Namun, nyatanya, gletser-gletser ini tetap ada, berdiri melawan waktu dan cuaca yang seharusnya menghancurkannya.

Gletser Atacama
Gletser Atacama

Legenda yang Menyelimuti Gletser Atacama

Penduduk setempat sejak dahulu kala memiliki berbagai cerita tentang gletser ini. Salah satu legenda yang terkenal menyebutkan bahwa gletser tersebut adalah peninggalan para dewa. Dalam kepercayaan suku kuno, gletser adalah air suci yang diberikan oleh roh gunung untuk menjaga keseimbangan alam. Beberapa orang percaya bahwa jika es ini mencair, itu adalah pertanda bahwa dunia akan mengalami kekeringan yang lebih dahsyat daripada sebelumnya.

Legenda lain menyebutkan bahwa gletser ini adalah rumah bagi makhluk gaib, penjaga air yang memastikan bahwa sumber daya ini tidak dihabiskan oleh manusia yang serakah. Ada pula kisah tentang penjelajah yang mencoba mengambil es dari gletser tersebut, hanya untuk menghilang tanpa jejak keesokan harinya, seolah-olah ditelan oleh gurun yang marah.

Penjelasan Ilmiah: Mengapa Es Tidak Mencair?

Di luar mitos dan cerita rakyat, sains memiliki jawaban yang lebih masuk akal. Para ilmuwan yang mempelajari gletser di Gurun Atacama menemukan bahwa kondisi unik gurun ini justru membantu es bertahan lebih lama dari yang diduga. Beberapa faktor utama yang menyebabkan gletser ini tetap ada adalah:

  1. Suhu Ekstrem Tapi Stabil Meskipun Atacama dikenal dengan suhu siang yang sangat panas, suhu malam di pegunungan bisa turun drastis hingga di bawah titik beku. Perbedaan suhu ekstrem ini membuat es tidak sepenuhnya mencair sepanjang tahun.
  2. Minimnya Sinar Matahari Langsung Beberapa gletser tersembunyi di dalam celah pegunungan atau berada di lereng yang terlindungi dari paparan matahari langsung. Hal ini memperlambat proses pencairan secara signifikan.
  3. Higroskopi dan Sublimasi Di beberapa area Atacama, air tidak mencair seperti biasa tetapi langsung berubah menjadi uap melalui proses sublimasi. Artinya, es yang ada di sana bisa menghilang bukan karena mencair dan mengalir, tetapi karena berubah langsung menjadi gas tanpa melalui fase cair.
  4. Akumulasi Es dari Hujan dan Salju Langka Meski Atacama adalah salah satu tempat paling kering di dunia, di daerah pegunungan yang lebih tinggi, sesekali terjadi curah hujan atau salju dalam jumlah kecil yang cukup untuk menambah es di gletser.
Gletser Atacama dari jauh
Gletser Atacama dari jauh

Apa yang Akan Terjadi Jika Gletser Ini Hilang?

Meskipun terlihat kecil, gletser di Atacama memainkan peran penting dalam ekosistem lokal. Es yang perlahan mencair menjadi sumber air bagi beberapa spesies tanaman dan hewan yang hidup di lingkungan yang keras ini. Jika perubahan iklim mempercepat pencairan gletser, hal ini bisa berdampak buruk bagi kelangsungan hidup mereka.

Selain itu, hilangnya gletser ini akan menjadi pertanda bahwa suhu global semakin meningkat. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa perubahan iklim bisa menghapus gletser-gletser ini dalam beberapa dekade ke depan. Jika hal itu terjadi, mitos-mitos yang diceritakan oleh masyarakat setempat mungkin akan menjadi kenyataan: air suci para dewa akan lenyap, dan kekeringan yang lebih parah akan melanda dunia.

Jadi, sementara kita masih memiliki kesempatan untuk melihat fenomena alam yang luar biasa ini, pertanyaannya tetap: apakah kita bisa menjaga keseimbangan alam sebelum semuanya terlambat?

Related Articles

More Articles You Might Like