1. Luar Angkasa Tidak Sepenuhnya Hampa
Ketika mendengar istilah "ruang angkasa", banyak orang membayangkannya sebagai kehampaan total. Namun, kenyataannya, luar angkasa tidak benar-benar kosong. Menurut penelitian NASA, ruang antarplanet mengandung partikel debu kosmik, gas tipis, serta radiasi kosmik yang terus-menerus membombardir objek yang melintasinya. Bahkan, terdapat Medium Antarbintang (Interstellar Medium) yang terdiri dari hidrogen dan helium yang tersebar sangat tipis tetapi memiliki dampak signifikan pada perjalanan wahana antariksa.

2. Ada Air di Luar Angkasa
Penemuan air di luar angkasa mengubah pemahaman manusia tentang kemungkinan kehidupan di planet lain. Pada tahun 2011, teleskop luar angkasa Herschel milik European Space Agency (ESA) menemukan uap air dalam jumlah besar di atmosfer eksoplanet. Bahkan, pada tahun 2019, ilmuwan dari NASA mengkonfirmasi adanya es air di permukaan bulan dan Mars. Lebih mengejutkan lagi, awan uap air raksasa yang ditemukan di sekitar quasar APM 08279+5255 mengandung air 140 triliun kali lebih banyak dibandingkan seluruh lautan di Bumi.

3. Planet yang Mengandung Berlian
Pada tahun 2004, para astronom menemukan sebuah eksoplanet bernama 55 Cancri e yang diperkirakan memiliki inti karbon yang sangat padat, membuatnya kemungkinan besar terdiri dari berlian. Planet ini, yang terletak sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Cancer, memiliki suhu permukaan ekstrem hingga 2.400 derajat Celsius. Studi lanjutan oleh Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics mengindikasikan bahwa kondisi ekstrem dan tekanan tinggi memungkinkan pembentukan struktur kristal karbon yang menyerupai berlian.

4. Galaksi yang Bergerak dengan Kecepatan Luar Biasa
Galaksi tidak diam di tempatnya. Salah satu yang bergerak dengan kecepatan luar biasa adalah Galaksi Andromeda (M31), yang mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 110 kilometer per detik. Berdasarkan perhitungan dari Hubble Space Telescope, diperkirakan bahwa dalam waktu sekitar 4,5 miliar tahun, Andromeda dan Bima Sakti akan bertabrakan, membentuk sebuah galaksi baru yang disebut "Milkomeda." Studi dari NASA dan ESA menunjukkan bahwa meskipun tabrakan ini akan mengubah bentuk kedua galaksi, dampaknya terhadap Tata Surya kemungkinan kecil karena besarnya jarak antar bintang di galaksi.

5. Lubang Hitam Bisa Menguap
Bertentangan dengan anggapan bahwa lubang hitam adalah entitas yang hanya bisa tumbuh semakin besar, teori Hawking Radiation yang diajukan oleh fisikawan Stephen Hawking pada tahun 1974 menyatakan bahwa lubang hitam bisa kehilangan massa dan akhirnya menguap. Mekanisme ini terjadi karena partikel virtual di dekat horizon peristiwa lubang hitam dapat menghasilkan radiasi yang mengurangi massa lubang hitam secara perlahan. Penelitian lanjutan menunjukkan bahwa lubang hitam dengan massa kecil akan lebih cepat menguap dibandingkan lubang hitam supermasif di pusat galaksi.

Kesimpulan
Fakta-fakta ini menunjukkan betapa luar biasanya alam semesta dan betapa banyaknya misteri yang masih harus dipecahkan. Dari keberadaan air hingga kemungkinan planet berlian, luar angkasa bukan hanya sekadar tempat kosong yang dingin, tetapi penuh dengan fenomena yang menantang pemahaman kita tentang fisika dan kehidupan itu sendiri. Dengan teknologi yang semakin maju, siapa tahu fakta mengejutkan apalagi yang akan ditemukan di masa depan?